SUARA DEWAIDA YOKA
Headlines News :
Home » » BUKAN CINTA SESAAT

BUKAN CINTA SESAAT



 (Peduli dan Melayani dengan Hati)
Sahabatku yang terkasih dalam Keluarga Kasih Kristus, kita semuanya pasti mengetahui tentang kisah drama percintaan sepanjang masa, yaitu ROMEO dan JULIET. Kisah ini banyak digemari oleh semua kalangan, baik dari yang muda maupun sampai ke yang tua, karena kisah Cinta Kasih mereka tidak hanya sehidup saja, melainkan juga semati. Namun ada juga kisah cinta seperti mereka didalam Firman Tuhan yang tertulis di Alkitab. Yuks.. Mari bersama-sama kita SIMAK dibawah ini.

Kisah yang akan kita bahas hari ini menceritakan tentang Yakub yang sangat mencintai Rahel, anak bungsu Laban.
(BACA ya di KEJADIAN 29 : 16-30).

Untuk dapetin Rahel, Yakub harus kerja di tempat Laban terlebih dahulu selama 14 tahun. Sebenarnya hanya 7 tahun, namun karena akal-akalan Laban, jadi Yakub harus bekerja selama dua kali lipat, yaitu 14 tahun lamanya.

Wow.. Coba kita bayangin, bersediakah kita menunggu bahkan harus kerja keras terlebih dahulu selama 14 tahun, untuk mendapatkan pasangan idaman kita..?? Nunggu sampai tahun 2027..?? Tapi inilah realita cerita cinta romantis yang tertulis dalam Firman Tuhan dan benar-benar dikerjakan oleh Yakub dengan KESETIAANNYA.

Sahabatku yang terkasih dalam Keluarga Kasih Kristus, bandingkan dengan cinta yang ada pada zaman sekarang. Untuk urusan pendamping hidup, kita hanya sering menginginkan yang enak-enak saja. Apalagi untuk urusan study bahkan karier dalam bekerja, kita tidak ingin bersusah payah terlebih dahulu seperti Yakub. Bahkan terkadang ada yang dalam hal cinta pun punya cadangan, tujuannya supaya seandainya yang satu mulai menyebalkan, masih ada yang lainnya lagi. Yup.. Semuanya ingin serba cepat, serba mudah, dan tidak ribet. Ibaratnya jikalau kita dapat menikmati mie, kopi, susu, bubur, maupun nasi instan pun ada, kenapa soal cinta tidak. Gitu pikirnya.
Iya apa iya..??
Nah.. Pertanyaannya sekarang adalah : Apakah prinsip-prinsip seperti itu juga udah dianut sama kita yang mengaku sebagai anak-anak Tuhan..?? Tidak mau buang-buang waktu sama tenaga, bahkan tidak mau lama-lama berpikir serta minta pertimbangan kepada Tuhan dan orang tua terlebih dahulu, kita langsung main tembak saja. Kalau berhasil pastilah kita tidak akan banyak mensyukurinya, bahkan menganggap karena pribadi kitalah yang memang keren. Sebaliknya jikalau gagal, kita mudah mencari sasaran lain, atau mungkin mengalami kekecewaan, putus asa, sakit hati karena cintanya ditolak. Dan apakah hal-hal tersebut berkenan kepada Bapa di Surga..??? Tentunya hal tersebut tidak dikehendaki Tuhan kepada setiap kita sebagai anak-anak-NYA.

" Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya? "
(AMSAL 20 : 6)

Ayat Firman Tuhan diatas mengajarkan kepada setiap kita, bahwa dalam menjalin suatu hubungan dengan seorang pendamping hidup, harus ada sebuah KESETIAAN baik dalam keadaan suka maupun dalam keadaan duka. Tidak mudah memang menjalankan sebuah kesetiaan dalam kehidupan, apalagi sebagai anak muda zaman sekarang maunya mengikuti emosi saja. Tapi alangkah lebih indah dan berharganya, jikalau setiap kita memiliki kerinduan untuk menjalankan sebuah kesetiaan tersebut dalam ketaatan akan Firman Tuhan, dalam artian "JADILAH SEORANG PEJUANG CINTA YANG TIDAK MUDAH MENYERAH DAN TIDAK SEMBARANGAN BERTINDAK. Pakailah senantiasa Hikmat Tuhan untuk kita dapat menemukan seorang pendamping hidup yang sepadan, seiman, dan pantas untuk kita perjuangan. Dan tentunya jikalau kita sudah mendapatkannya, hiduplah dalam kesetiaan, ketaatan, serta kejarlah kekudusan. Amin.

" Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga. "
(MATIUS 5 : 16)

Selamat menjalani kesetiaan dan kekudusan bersama pendamping hidup kita, dengan sebuah ketaatan akan Firman Tuhan.

Share this post :

Posting Komentar

Memuat...
 
Support : majalahlintasmeepago | Tabloidjubi | Kabarmapegaa
Copyright © 2011. SUARA DEWAIDA - All Rights Reserved
Template Created by suaradewaidayoka Published by Danau-makamo
powered by Blogger