SUARA DEWAIDA YOKA
Headlines News :
Home » » Suatu Siang, Di Kaki Bukit Kematian

Suatu Siang, Di Kaki Bukit Kematian



Suatu Siang, Di Kaki Bukit Kematian

Ada selubung senja di tengah siang
Antara gemuruh kilat, guntur, badai angin topan dan halilintar
Tangis ibu kehilangan anak, di siksa oleh para algojo
Eloi, eloi lama sabakhtani
Kucur darah dari mahkota duri

Ada luka menganga, di hati kecil
Lambung dan cuka Atas barah matahari
Terpanggang bumi

Di bawah kaki bukit kematian
Seorang ibu bersimpuh, ada tangisan menucurkan air mata kesedihan
Menangisi maut kematian
Menangisi maut kematian

Kasih direnggut, hati menderita
Ketika tiba-tiba gelap tersibak Kepala terkuai, tergoncang kepusingan
Darah beku, mengalir di tanah Ibu tersendu: anakku, papuainiku.

Catatan: Coretan puisi berbentuk percakapan dengan Sang Khalim ini di ibaratkan karena melihat moment dimana selalu terjadi pembunuhan di atas tanah leluhur, Papua (kematian tulang.belulang, anak bangsa Papua)
Share this post :

Posting Komentar

Memuat...
 
Support : majalahlintasmeepago | Tabloidjubi | Kabarmapegaa
Copyright © 2011. SUARA DEWAIDA - All Rights Reserved
Template Created by suaradewaidayoka Published by Danau-makamo
powered by Blogger